Senin, 18 Juni 2012

Goresan Penamu

Saat kau goreskan Penamu
Pada jalan yang berliku
Sejuta orang telah terang benderang
Lentera itu menerangi kekosongan
Dalam jendela yang penuh debu
Mengubahnya menjadi penuh bintang
Goresanmu yang bersinar
Melahirkan semangat jiwa yang tenang
Damai menyejukan hati
Terkenang setiap waktu dan..
Tak akan lekang bagai batu
Kan tertanam di relung hati
Lontaran kata yang sangat subur
Menjanjikan mimpi yang indah
Dalam menelusuri fatamorgana
Hingga menjadi nyata
Karena goresan penamu
Aku tak pernah mengingkari takdir
Dan yakin bahwa Tuhan
Sedang membuat rencana indah untukku
saat mentari memancarkan sinarnya
inilah rahasia dibalik Takdir ku..

By : Anisa Aishah Dahlan

Aku Rindukan Semua Yang Jauh Itu

kekecewaan itu masih ada
saat langit mulai menghitam
dan kalian mulai mengabaikanku
dengan segala kesibukan
entah mengapa aku masih belum bisa pahami

aku masih kecewa

namun aku tak marah
hanya kecewa..
tak tau kenapa..
kena hati ini masih ingin menangis
dengan segala kesakitan yang aku rasakan
dengan segala kesepian yang aku jalani

aku rindukan semua yang jauh itu

entah jauh karena apa
semua itu terasa jauh
langitpun ikut terasa jauh

aku ingin seperti dulu lagi

dulu saat kita masih menyatu
saat kita tak sanggup berpisah
saat kita saling membutuhkan

aku selalu menunggu waktu itu kembali

kembali lagi..
seperti malam mengembalikan paginya
hingga kita pun kembali bersama


By : Anisa Aishah Dahlan

Gelap

Tuhan..
Jika aku selalu banyak mengeluh
Kumohon kau jangan marah kepadaku
Aku tau mungkin ini kehendakmu
kehendakMu untuk menggelapkan langitku
kehendakMu untuk menerangkan lagi langitku
dan kehendakMu untuk membuatku kuat

Tuhan..

Temani aku..
Temani aku dalam segala kegelapan ini
seperti ombak ku merasa terguncang
dengan semua selimut sepi ini

Aku hampa...

Aku sunyi..
Aku sepi..
Izinkan aku untuk menangisi semua ini
tangisan yang mungkin tak berarti
dan semua ini hanya aku dan Tuhan yang tau 


By : Anisa Aishah Dahlan

Kali ini pun Masih Gelap

Lentera itu tetap selalu menyala
Padahal aku masih merasakan gelap sunyi
Dan kali ini pun masih gelap
Untuk berjalan kemana
Aku pun masih gelap

Kenapa kesedihan ini masih aku rasakan

Padahal semuanya terus berjalan
Namun kesedihan masih sulit aku musnahkan

Aku ini kenapa..

Aku benci..
Aku marah..
Aku tak bisa bangkit dari kematian ini
Kematian yang mungkin asa ku jalani
Perasaanku yang hilang
Dan mungkin kebahagiaanku yang sirna 


By : Anisa Aishah Dahlan

Senja

Aku tak pernah bermimpi seperti ini
Saat senja tak diam di tempatnya
Aku resah jika senja itu pergi
Mengapa selalu aku yang tak mampu
Mengembalikan senja ke tempatnya

Perasaan ini hanya sebuah angin baginya
Yang bisa kau ambil dan kau tinggalkan lagi
Setelah beberapa waktu membuktikan itu
Jejak itu menuduh kau yang membuangnya
Membuang segala kepercayaan itu

Sadarku aku hanya lah yang lemah
Aku tak bisa membuat kau tetap singgah disini
Sadarku aku hanya lah angin
Aku tak bisa membuatmu diam menemaniku
Dan kau akhirnya pergi ke peraduan
Aku menunggu hingga kau kembali 
 

Goresan UntukMu

Tuhan
Dari setiap tetes tinta yang aku goreskan setiap hari
Apakah kau tahu, bahwa tak ada yang bisa aku ceritakan tentang semua ini
Aku selalu melihat hutan, hutan yang sangat sepi dan hampa
Seperti hidupku  hampa dan sepi

Tuhan
Apakah ini semua rencanamu?
Apa dengan cara seperti ini?
Cara seperti ini yang dapat menguatkanku
Tapi mengapa..
Mengapa langit-langit, gelombang dan bebatuan itu tak dapat mengerti?
Apa yang harus aku lakukan
Dalam kesepian ini aku hanya dapat melihat sebuah lorong itu
Dalam kehampaan ini aku hanya bisa diam
Diam karena kekecewaan

Langit itu membuatku merasa sedih
Tersadar langit itu gelap dengan kekecewaan
Karena aku tak dapat memungkiri bahwa luka ini yang membuatku sirna
Sampai akhirnya aku tetap sirna dan langit pun tetap membenciku

By : Anisa Aishah Dahlan

Sebuah Simfoni

Cerita ini saat bersama mereka
Indah dan sangat berwarna
Namun tak ku temukan lagi yang seperti ini
Sekarang bumi pun sudah berbeda
Dan tak lagi menyapaku
Tak lagi bisa menceritakan kisahnya

Kini aku merasa sepi
Aku kehilangan jiwa
Jiwaku yang indah dan berwarna itu
karena terlalu indah
Aku tak bisa membayangkannya lagi
Karena mungkin aku tak ingin meneteskan airmata untuk itu lagi

Bumi yang berbada itu
Telah berputar membawaku ke dunia sepi
Tak bisa aku menghindar dari pijakan ini
Seandainya aku membuat semuanya kembali seperti dulu
Aku sangat merindukan saat itu
Sangat rindu

Tahukah..
Aku bermimpi melihat masa depan
Dan disanalah kita akan bertemu lagi
Kita akan bersama lagi, aku akan menunggu masa itu
Jangan buat aku sendiri lagi
Jangan pernah..

By : Anisa Aishah Dahlan