Saat kau goreskan Penamu
Pada jalan yang berliku
Sejuta orang telah terang benderang
Lentera itu menerangi kekosongan
Dalam jendela yang penuh debu
Mengubahnya menjadi penuh bintang
Goresanmu yang bersinar
Melahirkan semangat jiwa yang tenang
Damai menyejukan hati
Terkenang setiap waktu dan..
Tak akan lekang bagai batu
Kan tertanam di relung hati
Lontaran kata yang sangat subur
Menjanjikan mimpi yang indah
Dalam menelusuri fatamorgana
Hingga menjadi nyata
Karena goresan penamu
Aku tak pernah mengingkari takdir
Dan yakin bahwa Tuhan
Sedang membuat rencana indah untukku
saat mentari memancarkan sinarnya
inilah rahasia dibalik Takdir ku..
By : Anisa Aishah Dahlan
Dari sebuah kata-kata kita mengungkapkan rasa. Dari suatu kata-kata kita bisa mencurahkan semuanya. Dan dari sebuah kata-kata kita bisa tertawa dan menangis.
Senin, 18 Juni 2012
Aku Rindukan Semua Yang Jauh Itu
kekecewaan itu masih ada
saat langit mulai menghitam
dan kalian mulai mengabaikanku
dengan segala kesibukan
entah mengapa aku masih belum bisa pahami
aku masih kecewa
namun aku tak marah
hanya kecewa..
tak tau kenapa..
kena hati ini masih ingin menangis
dengan segala kesakitan yang aku rasakan
dengan segala kesepian yang aku jalani
aku rindukan semua yang jauh itu
entah jauh karena apa
semua itu terasa jauh
langitpun ikut terasa jauh
aku ingin seperti dulu lagi
dulu saat kita masih menyatu
saat kita tak sanggup berpisah
saat kita saling membutuhkan
aku selalu menunggu waktu itu kembali
kembali lagi..
seperti malam mengembalikan paginya
hingga kita pun kembali bersama
By : Anisa Aishah Dahlan
saat langit mulai menghitam
dan kalian mulai mengabaikanku
dengan segala kesibukan
entah mengapa aku masih belum bisa pahami
aku masih kecewa
namun aku tak marah
hanya kecewa..
tak tau kenapa..
kena hati ini masih ingin menangis
dengan segala kesakitan yang aku rasakan
dengan segala kesepian yang aku jalani
aku rindukan semua yang jauh itu
entah jauh karena apa
semua itu terasa jauh
langitpun ikut terasa jauh
aku ingin seperti dulu lagi
dulu saat kita masih menyatu
saat kita tak sanggup berpisah
saat kita saling membutuhkan
aku selalu menunggu waktu itu kembali
kembali lagi..
seperti malam mengembalikan paginya
hingga kita pun kembali bersama
By : Anisa Aishah Dahlan
Gelap
Tuhan..
Jika aku selalu banyak mengeluh
Kumohon kau jangan marah kepadaku
Aku tau mungkin ini kehendakmu
kehendakMu untuk menggelapkan langitku
kehendakMu untuk menerangkan lagi langitku
dan kehendakMu untuk membuatku kuat
Tuhan..
Temani aku..
Temani aku dalam segala kegelapan ini
seperti ombak ku merasa terguncang
dengan semua selimut sepi ini
Aku hampa...
Aku sunyi..
Aku sepi..
Izinkan aku untuk menangisi semua ini
tangisan yang mungkin tak berarti
dan semua ini hanya aku dan Tuhan yang tau
By : Anisa Aishah Dahlan
Jika aku selalu banyak mengeluh
Kumohon kau jangan marah kepadaku
Aku tau mungkin ini kehendakmu
kehendakMu untuk menggelapkan langitku
kehendakMu untuk menerangkan lagi langitku
dan kehendakMu untuk membuatku kuat
Tuhan..
Temani aku..
Temani aku dalam segala kegelapan ini
seperti ombak ku merasa terguncang
dengan semua selimut sepi ini
Aku hampa...
Aku sunyi..
Aku sepi..
Izinkan aku untuk menangisi semua ini
tangisan yang mungkin tak berarti
dan semua ini hanya aku dan Tuhan yang tau
By : Anisa Aishah Dahlan
Kali ini pun Masih Gelap
Lentera itu tetap selalu menyala
Padahal aku masih merasakan gelap sunyi
Dan kali ini pun masih gelap
Untuk berjalan kemana
Aku pun masih gelap
Kenapa kesedihan ini masih aku rasakan
Padahal semuanya terus berjalan
Namun kesedihan masih sulit aku musnahkan
Aku ini kenapa..
Aku benci..
Aku marah..
Aku tak bisa bangkit dari kematian ini
Kematian yang mungkin asa ku jalani
Perasaanku yang hilang
Dan mungkin kebahagiaanku yang sirna
By : Anisa Aishah Dahlan
Padahal aku masih merasakan gelap sunyi
Dan kali ini pun masih gelap
Untuk berjalan kemana
Aku pun masih gelap
Kenapa kesedihan ini masih aku rasakan
Padahal semuanya terus berjalan
Namun kesedihan masih sulit aku musnahkan
Aku ini kenapa..
Aku benci..
Aku marah..
Aku tak bisa bangkit dari kematian ini
Kematian yang mungkin asa ku jalani
Perasaanku yang hilang
Dan mungkin kebahagiaanku yang sirna
By : Anisa Aishah Dahlan
Senja
Aku tak
pernah bermimpi seperti ini
Saat senja
tak diam di tempatnya
Aku resah
jika senja itu pergi
Mengapa selalu
aku yang tak mampu
Mengembalikan
senja ke tempatnya
Perasaan ini
hanya sebuah angin baginya
Yang bisa kau
ambil dan kau tinggalkan lagi
Setelah beberapa
waktu membuktikan itu
Jejak itu
menuduh kau yang membuangnya
Membuang segala
kepercayaan itu
Sadarku aku
hanya lah yang lemah
Aku tak bisa
membuat kau tetap singgah disini
Sadarku aku
hanya lah angin
Aku tak bisa
membuatmu diam menemaniku
Dan kau
akhirnya pergi ke peraduan
Aku menunggu
hingga kau kembali
By : Anisa Aishah Dahlan
Goresan UntukMu
Tuhan
Dari setiap tetes tinta yang aku goreskan setiap hari
Apakah kau tahu, bahwa tak ada yang bisa aku ceritakan tentang semua ini
Aku selalu melihat hutan, hutan yang sangat sepi dan hampa
Seperti hidupku hampa dan sepi
Tuhan
Apakah ini semua rencanamu?
Apa dengan cara seperti ini?
Cara seperti ini yang dapat menguatkanku
Tapi mengapa..
Mengapa langit-langit, gelombang dan bebatuan itu tak dapat mengerti?
Apa yang harus aku lakukan
Dalam kesepian ini aku hanya dapat melihat sebuah lorong itu
Dalam kehampaan ini aku hanya bisa diam
Diam karena kekecewaan
Langit itu membuatku merasa sedih
Tersadar langit itu gelap dengan kekecewaan
Karena aku tak dapat memungkiri bahwa luka ini yang membuatku sirna
Sampai akhirnya aku tetap sirna dan langit pun tetap membenciku
By : Anisa Aishah Dahlan
Dari setiap tetes tinta yang aku goreskan setiap hari
Apakah kau tahu, bahwa tak ada yang bisa aku ceritakan tentang semua ini
Aku selalu melihat hutan, hutan yang sangat sepi dan hampa
Seperti hidupku hampa dan sepi
Tuhan
Apakah ini semua rencanamu?
Apa dengan cara seperti ini?
Cara seperti ini yang dapat menguatkanku
Tapi mengapa..
Mengapa langit-langit, gelombang dan bebatuan itu tak dapat mengerti?
Apa yang harus aku lakukan
Dalam kesepian ini aku hanya dapat melihat sebuah lorong itu
Dalam kehampaan ini aku hanya bisa diam
Diam karena kekecewaan
Langit itu membuatku merasa sedih
Tersadar langit itu gelap dengan kekecewaan
Karena aku tak dapat memungkiri bahwa luka ini yang membuatku sirna
Sampai akhirnya aku tetap sirna dan langit pun tetap membenciku
By : Anisa Aishah Dahlan
Sebuah Simfoni
Cerita ini saat bersama mereka
Indah dan sangat berwarna
Namun tak ku temukan lagi yang seperti ini
Sekarang bumi pun sudah berbeda
Dan tak lagi menyapaku
Tak lagi bisa menceritakan kisahnya
Kini aku merasa sepi
Aku kehilangan jiwa
Jiwaku yang indah dan berwarna itu
karena terlalu indah
Aku tak bisa membayangkannya lagi
Karena mungkin aku tak ingin meneteskan airmata untuk itu lagi
Bumi yang berbada itu
Telah berputar membawaku ke dunia sepi
Tak bisa aku menghindar dari pijakan ini
Seandainya aku membuat semuanya kembali seperti dulu
Aku sangat merindukan saat itu
Sangat rindu
Tahukah..
Aku bermimpi melihat masa depan
Dan disanalah kita akan bertemu lagi
Kita akan bersama lagi, aku akan menunggu masa itu
Jangan buat aku sendiri lagi
Jangan pernah..
By : Anisa Aishah Dahlan
Indah dan sangat berwarna
Namun tak ku temukan lagi yang seperti ini
Sekarang bumi pun sudah berbeda
Dan tak lagi menyapaku
Tak lagi bisa menceritakan kisahnya
Kini aku merasa sepi
Aku kehilangan jiwa
Jiwaku yang indah dan berwarna itu
karena terlalu indah
Aku tak bisa membayangkannya lagi
Karena mungkin aku tak ingin meneteskan airmata untuk itu lagi
Bumi yang berbada itu
Telah berputar membawaku ke dunia sepi
Tak bisa aku menghindar dari pijakan ini
Seandainya aku membuat semuanya kembali seperti dulu
Aku sangat merindukan saat itu
Sangat rindu
Tahukah..
Aku bermimpi melihat masa depan
Dan disanalah kita akan bertemu lagi
Kita akan bersama lagi, aku akan menunggu masa itu
Jangan buat aku sendiri lagi
Jangan pernah..
By : Anisa Aishah Dahlan
Langganan:
Postingan (Atom)